Umumnya gejala seperti tubuhnya yang sudah agak membungkuk dan terlihat rapuh, keluhan sulit bergerak karena lekas capek dialami oleh sebagian besar perempuan yang memasuki masa menopause. Secara klinis, kondisi tersebut diakibatkan adanya gangguan tulang yang dikenal sebagai osteoporosis atau keropos tulang.
Pilar Utama Tubuh
Tulang menipis dan keropos, salah satunya akibat kekurangan kalsium (zat kapur) sejak muda. Osteoporosis terutama terjadi pada ruas tulang belakang yang merupakan pilar utama tubuh kita. Hal ini secara otomatis membuat postur tubuh secara keseluruhan menjadi bungkuk.
Kita tahu bahwa selain fosfor dan magnesium, kalsium sangat penting dalam proses pembentukan tulang sekaligus memberi kekuatan pada tulang. Kehadiran mineral itu tentu dibutuhkan sepanjang hidup karena proses pembentukan tulang pun terus berlangsung. Itulah mengapa untuk menghindari risiko tersebut diperlukan asupan kalsium yang cukup sejak masa kanak-kanak.
Menurut pakar kesehatan, kalsium diperlukan untuk pembentukan tulang dan gigi, persendian janin, serta kesehatan tubuh secara keseluruhan. Kebutuhan kalsium harus dipenuhi sejak seseorang masih dalam kandungan hingga kehidupannya kelak berakhir.
Secara alami, sejak dalam kandungan, massa tulang skeletal (tulang pembentuk tubuh) mulai terbentuk. Massa tulang tersebut bertambah besar dan menjadi kuat karena adanya akumulasi penambahan kalsium.
Penambahan kalsium ini, terus berlanjut setelah bayi lahir dan kecepatan pertambahannya relatif konstan sampai usia 10-12 tahun. Di masa remaja, terjadi percepatan tulang skeletal, sehingga pertumbuhan badan anak menjadi sangat pesat dan tinggi.
Pada usia 17-20 tahun pertumbuhan tulang masih berlangsung, tapi kecepatannya sudah menurun. Kemudian hingga usia 30-an tahun tulang skeletal tidak bertambah panjang lagi, tapi akumulasi kalsium pada tulang masih terus berlanjut.
Hingga akhirnya di usia 30 tahun ke atas akumulasi kalsium pada tulang mulai menurun. Kecepatan penurunan ini berbeda satu orang dengan yang lain, tergantung pola hidup dan makanan. Tapi, penurunan secara drastis biasa terjadi pada perempuan setelah menopause.
Cegah Batu Ginjal
Dengan melihat proses itu, jelaslah mengapa upaya menabung kalsium dalam tubuh harus dilakukan sejak dini, terutama oleh kaum perempuan. Para orangtua juga harus paham dan peduli untuk menyediakan kecukupan asupan kalsium bagi anak-anaknya sejak dalam kandungan.
Adanya sarana kesehatan yang baik menyebabkan usia harapan hidup penduduk
Gaya hidup masyarakat modern yang cenderung menghindari sinar matahari, penggunaan sun block (pelindung matahari), atau berlama-lama dalam ruangan ber-AC, rupanya ikut andil dalam mempertinggi risiko osteoporosis. Itu karena vitamin D sebagai salah satu vitamin yang berperan dalam proses akumulasi kalsium pada tulang sangat dipengaruhi oleh paparan sinar matahari.
Kalsium akan bekerja efektif setelah kulit terkena sengatan singkat radiasi ultraviolet-B. Paparan sinar matahari memang merangsang produksi vitamin D. Vitamin ini diketahui berfungsi sebagai pembuka kalsium untuk masuk ke dalam aliran darah, sampai akhirnya menyatu di dalam tulang.
Keperkasaan kalsium juga teruji dari kesimpulan penelitian yang tertuang dalam New England Journal of Medicine tahun 1993. Disimpulkan bahwa asupan kalsium tinggi (di atas 850 mg) bisa mengurangi risiko gejala batu ginjal. Sebab, kalsium memiliki efek protektif dengan mengikat oksalat di usus dan mencegah penyerapan oksalat yang bisa membentuk batu.
British Medical Journal melaporkan hasil penelitian pada perempuan yang diberi suplemen kalsium selama masa kehamilan. Hasilnya, para ibu tersebut akan memiliki anak-anak yang terlindung dari risiko hipertensi. Kalsium terbukti tak hanya baik bagi tulang, tapi berpengaruh juga terhadap masa depan bayi Anda.
Tipis dan Rapuh
Bagi perempuan, tabungan kalsium akan sangat berharga terutama kelak di masa menopause. Di usia 40-50 tahun, tubuh perempuan akan mengalami penurunan kadar estrogen dalam darah secara drastis. Para pakar kesehatan mengatakan bahwa salah satu manfaat estrogen adalah memelihara tulang. Karena estrogen berkurang di masa menopause, tulang pun menipis dan mudah rapuh.
Hal ini terjadi karena tulang tidak atau kurang mampu menangkap kalsium. Karena itu, jika tabungan kalsium cukup banyak semasa anak-anak atau muda tentu akan membuat proses penyusutan itu berlangsung lambat atau tidak drastis. Apalagi jika semasa mudanya cukup aktif bergerak dan berolahraga.
Kalsium dapat diperoleh dari makanan sehari-hari seperti ikan yang disantap bersama tulangnya (teri atau balur), juga susu dan produk olahannya. Disarankan memilih susu yang berkadar lemak rendah atau bahkan tanpa lemak.
Kalsium juga dapat diperoleh dari kacang-kacangan dan biji-bijian, tempe atau kedelai, serta sayuran hijau. Guna meningkatkan kemampuan tulang untuk mengikat kalsium, terutama bagi mereka yang menopause, dapat memilih pengganti estrogen dengan bahan alami atau fitoestrogen. Tapi, harus terlebih dulu berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan dosis yang tepat dan aman. Manfaat olahraga tak kalah penting dalam memelihara kesehatan dan kekuatan tulang. Banyak penelitian membuktikan bahwa olahraga dapat merangsang terbentuknya hormon seks (estrogen dan testosteron). Hormon inilah yang secara alami membantu meningkatkan akumulasi pada tulang.
Pilihan olahraga yang tepat baik dari segi jenis dan proporsinya juga akan mengurangi risiko cedera dan memaksimalkan pemeliharaan tulang Anda.
Astaga.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar